Kita tahu bahwa
oksigen bukanlah gas yang paling banyak di udara ini, namun keberadaannya
sangat diperlukan oleh makhluk hidup. Oksigen sesungguhnya diperlukan untuk
pemenuhan kebutuhan sel-sel yang ada di dalam tubuh kita terutama untuk
melakukan pembakaran. Proses pengambilan oksigen dari udara pun harus kita
lakukan.
Udara yang baik untuk kita hirup
adalah udara yang bersih, maka penting bagi kita untuk senantiasa menjaga
lingkungan dengan sebaik-baiknya, karena kualitas oksigen yang kita hirup tentu
tergantung dari lingkungan itu sendiri. Lingkungan yang baik biasanya ditandai
dengan banyaknya pepohonan hijau, senantiasa dirawat sehingga semua
elemen-elemen yang ada di lingkungan selalu dalam kondisi bersih termasuk udara
yang akan kita hirup.
Saat
kita menghirup udara, maka oksigen akan masuk ke tubuh kita dengan melalui
organ-organ pernafasan seperti hidung, faring, laring, bronkus, alveolus, dan
paru-paru. Alat-alat tersebut akan bekerja sesuai dengan keistimewaan
masing-masing. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah organ-organ pernafasan
berikut ini.
1. Hidung
Saat bertatapan
mata, kita dapat melihat hidung dengan jelas sekali. Itu dikarenakan hidung
adalah organ tubuh kita yang mudah dikenali. Hidung terletak di bagian muka
setiap makhluk terutama manusia sebagai salah satu penyokong penyempurnaan
hidup. Pada dasarnya hidung terbagi ke dalam dua bagian, yaitu bagian eksternal
dan internal. Bagian hidung yang bersifat eksternal adalah bagian hidung yang
secara kasat mata dapat kita lihat dengan ciri yang sangat khas, yaitu adanya
penonjolan yang terbentuk atas tulang rawan di bagian depan muka kita. Meskipun
permukaannya menonjol, tetapi hidung mempunyai elastisitas, sehingga
keberadaannya lebih terjaga dalam kondisi apapun. Rangka hidung diliputi oleh kulit
dan permukaannya dilapisi membran mukus. Di bagian bawahnya terdapat dua lubang
sebagai tempat keluar-masuknya udara.
Sementara
itu, bagian internal adalah bagian hidung yang keberadaannya di dalam hidung
itu sendiri. Bagian ini merupakan
saluran sebagai penerus jalannya udara menuju ke paru-paru. Pada lubang hidung
terdapat bulu-bulu yang hampir menutupi lubang hidung. Bulu-bulu ini mempunyai
peranan yang sangat penting, terutama berkaitan dengan penyaringan kadar udara
yang akan masuk ke paru-paru. Kita dapat membayangkannya, berapa ribu partikel
yang masuk ke dalam tubuh saat kita menghirup udara. Udara yang kita hirup
tentu saja tidak hanya mengandung oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh saja,
tetapi berbagi partikel yang berbahaya pun dapat ikut masuk ke dalam tubuh
kita. Bulu-bulu hidung inilah yang bertugas untuk menyaring udara yang masuk ke
dalam tubuh. Namun tetap saja, bulu-bulu hidung tidak dapat membendung semua
partikel dalam jumlah yang sangat banyak. Kondisi udara yang banyak mengandung
polutan menyebabkan beberapa polutan udara dapat masuk ke dalam tubuh kita dan
menimbulkan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit yang berkaitan dengan
pernafasan.
Selain untuk pernafasan, hidung juga
mempunyai peranan untuk membaui semua zat yang ada. Kita dapat membedakan
benda-benda berdasarkan aroma yang tercium oleh hidung. Lebih jauh lagi hidung
dapat membedakan kualitas benda itu sendiri.Dengan hidung kita dapat membedakan
adanya bau yang menyengat dari sejumlah benda yang mengalami pembusukan.
Keadaan itu merupakan peringatan untuk menghindari bahaya yang lebih jauh dari
udara yang telah tercemari oleh benda busuk tadi. Hidung kita akan menolak
aroma tersebut, bahkan secara replek dapat membimbing kita untuk menjauhi keberadaan
benda tersebut. Sebaliknya hidung juga dapat mengetahui keberadaan benda yang
mengeluarkan aroma yang menyedapkan. Hidung akan tertarik untuk lebih membaui
aroma tersebut. Umumnya aroma yang menarik penciuman hidung adalah aroma yang
tidak membahayakan tubuh. Hal tersebut dapat kita rasakan saat menjumpai
bunga-bunga, kue, masakan, dan benda lain yang mengeluarkan aroma yang
menyedapkan.
2. Faring
dan Laring
Faring dan
laring merupakan dua organ yang sangat erat hubungannya. Faring dan laring
sangat berperan terutama dalam sistem pernafasan dan sistem pencernaan. Dalam
Sistem pernafasan itu sendiri faring dan laring adalah saluran penerus dari
hidung untuk membawa udara ke paru-paru. Udara masuk ke bagian faring melewati
dasar dari faring, selanjutnya memasuki laring. Setelah itu kontrol yang berupa
katup akan membukanya. Hal ini berguna untuk membedakan proses respirasi dengan
proses pencernaan makanan, selama melakukan kegiatan pernafasan maka jalannya
pencernaan harus ditutup, begitupun sebaliknya.
Laring
terdiri dari sembilan kartilago yang melingkar bersama sejumlah otot yang
mengatur pergerakannya. Kartilago yang kaku pada dinding laring membentuk suatu
lubang berongga yang dapat menjaga agar tidak mejadi kolaps. Di bagian atasnya
terdapat kartilago Kartilago
laring merupakan kartilago yang paling besar dan berbentuk V yaitu kartilago
tiroid. Kartilago ini terdiri dari dua kartilago yang cukup lebar, dimana pada
bagian depan membentuk suatu proyeksi subkutaneus atau penonjolan laringeal.
Kartilago ini menempel pada tulang lidah melalui membrana hyotiroidea, suatu
lembaran ligamentum yang luas.
3. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat
penting terutama dalam proses respirasi. Demikian pentingnya paru-paru sehingga
jika ada gangguan pada paru-paru maka sering menyebabkan kondisi seseorang
mengalami penyakit yang mengerikan, bahkan berakibat pada kematian. Banyaknya
polutan yang masuk bersama udara saat melakukan kegiatan pernafasan seringkali menimbulkan bercak-bercak pada
paru-paru dan bahkan lebih jauh lagi menimbulkan luka yang sulit untuk
disembuhkan. Kejadian seperti ini tentu sangat ditakuti oleh semua pihak yang
menginginkan hidup dalam kondisi yang sehat.
Paru-paru terletak di
dalam rongga dada bagian atas yang dilindungi oleh tulang rusuk dan beberapa
otot dan dibataasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru terdiri atas dua
bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas 3
lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 lobus. Di antara selaput luar dan selaput
dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas
paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Saat
oksigen yang masuk ke paru-paru dan dipindahkan ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam pembuluh darah oksigen ditukar
dengan karbon dioksida. Kabon dioksida sebagai hasil dari respirasi oksidasi
tersebut kemudian akan di bawa ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Di
sini tentu adanya pertukaran atau proses respirasi dimana oksigen diserap
oleh tubuh, sementara karbon dioksida
dari hasil pembarakaran yang tidak terpakai akan dibuang.
0 komentar:
Post a Comment