Dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini kita sering mendengar kabar
tentang keberhasilan seorang kepala rumah tangga dalam berbisnis. Hal tersebut
dapat ditandai dengan kehidupan yang super mewah yang dilakukan oleh
anak-anaknya. Penggunaan barang elektronik, mobil yang canggih, perhiasan ikut
meramaikan kemegahan sang pahlawan. Namun adapula cerita lain yang sangat
memilukan, yakni keberhasilan seorang kepala rumah tangga hanya bertahan
beberapa saat dikarenakan perlakukan anak-anaknya yang berlebihan dalam
menikmati kesuksesan ayahnya.
Persoalah tersebut tentu menjadi sebuah renungan bagi sebagian orang yang
peka dan berpikir, memahami mengapa hal tersebut dapat terjadi. Entah siapa
yang menjadi penyebabnya. Apakah anak tersebut atau justru orang tua mereka
yang tidak memberikan bimbingan kepada anaknya. Terlepas dari permasalahan
tersebut yang harus kita pikirkan adalah mampukan kita menjadi orang yang
mandiri di usia yang remaja ini? Pertanyaan tersebut tentu sangat sulit untuk
dijawab, tetapi marilah kita pahami permasalahan-permasalah
tersebut dengan segudang rencana-rencana.
- Masa Remaja Adalah Modal untuk Berbisnis
Masa remaja adalah masa yang paling indah. Begitulah sebagian orang
berpendapat, karena pada masa ini biasanya seseorang belum begitu memikirkan
berbagai persoalan hidup. Pada masa ini orang cenderung ingin mengeluarkan
semua keinginannya sebagai suatu penjajakan.
Jika waktu tidak bisa diputar kembali, maka itulah yang menyebabkan
sebagian orang berpikir untuk menikmati masa remaja sepuasnya. Kita dapat
mencermati beberapa kasus khususnya permasalahan remaja, misalnya kasus
narkoba, pergaulan bebas, perkelahian pelajar, geng motor, dan sebagainya.
Namun demikian, banyak pula orang yang memasuki tahap ini dengan segudang
rencana, bahkan banyak di antara mereka yang sudah ‘sukses’. Sukses di sini
tentu saja sukses dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang usaha. Banyak
para remaja yang telah menjadi jutawan, sehingga pada masa dewasa mereka
menikmati hasil dari jerih payah tersebut. Lalu pertanyaannya adalah apakah
kamu mempunyai rencana pada masa remaja ini?
Pertanyaan di atas merupakan
pertanyaan yang tidak perlu jawaban. Akan tetapi jawaban yang sesungguhnya
adalah ‘action’ atau bergerak untuk mempersiapkan diri melangkah. Segeralah
mempersiapkan catatan dan jadwal-jadwal yang jelas, yang menurut kamu penting.
Ingat! Sekarang saatnya untuk melangkah sebelum kamu ketinggalan oleh usia,
waktu, dan sebagainya.
Saat ini, dengan berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat menyebabkan
perubahan sistem yang sangat cepat pula. Misalnya, dahulu orang membutuhkan
kuda untuk transportasi, saat ini orang lebih memilih sepeda motor atau mobil
untuk melakukan perjalanan. Dari kasus tersebut kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa kegiatan dan pola pikir setiap orang akan selalu berkembang untuk menjadi
lebih maju. Hal tersebutlah yang harus kita sadari, sebab perkembangan cara
pikir tersebut sesungguhnya akan menjadi perkembangan masal. Jika kita
ketinggalan, maka apa yang akan terjadi?
Bayaknya pengangguran menunjukkan
bahwa sesungguhnya kita hidup dalam persaingan. Apakah kamu diam, atau bergerak
‘roda waktu’ akan senatiasa berputar dan pantang untuk mundur. Sehinga siapapun
yang tidak siap untuk bergerak, maka dialah yang akan tergusur oleh sistem itu
sendiri. Jawaban yang pasti dari pertanyaan di atas adalah masa remaja harus
‘ditundukkan’.
Bagi sebagian orang yang berpikir,
masa remaja sebetulnya merupakan modal yang sangat mahal. Salah satu modal
utama pada masa remaja adalah kesehatan yang masih prima. Secara biologis pada
masa remaja manusia mengalami pengembangan dari masa kanak-kanak menuju dewasa.
Sehingga memasuki masa remaja kesehatan seseorang cenderung lebih prima
daripada masa kanak-kanak ataupun dewasa. Modal kesehatan inilah yang banyak
digunakan oleh sebagian remaja untuk merintis berbagai kegiatan usaha atau
bisnis. Ya berbisnis dari mulai remaja.
Bisnis merupakan suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen. Dalam hal berbisnis tidaklah
selamanya orang mendapatkan keuntungan. Kadang-kadang kita pun mendapatkan
kerugian bahkan kebangkrutan. Dengan modal usia yang masih remaja, maka
kegagalan pada masa remaja justru dapat dijadikan sebagai pelajaran agar lebih
terlatih untuk terus mengembangkan bisnis tersebut. Jadi masa remaja adalah
modal dimana kita benar-benar dilatih untuk menjadi seorang pebisnis yang
handal.
- Modal bukan segalanya
Ketika akan
melakukan bisnis, kadang-kadang kita bingung untuk memulainya, terutama untuk
masalah modal. Seorang pebisnis yang handal biasanya mulai merintis bisnisnya
dengan usaha yang kecil, bahkan sama sekali dari nol. Sekalipun seseorang itu
telah menjadi miliuner, maka mereka biasanya tidak langsung menyalurkan seluruh
dananya untuk berbisnis. Mereka selalu melihat peluang-peluangnya untuk
mengembangkan usaha tersebut. Jika terjadi musibah orang tersebut tidak akan
benar-benar rugi.
Mempunyai modal memang sangat
penting. Akan tetapi hal yang paling penting sebenarnya bukanlah modal. Modal
yang paling utama yaitu memupuk nama baik hubungan-hubungan yang telah
terjalin.
Jika seseorang dalam usaha bisnisnya mengalami kegagalan, maka modal
kitalah yang akan hancur. Akan tetapi seorang pebisnis masih bisa mengembangkan
bisnisnya dengan membangun kembali relasi yang terjaga. Kegagalan suatu bisnis
tidak hanya karena kekurangan modal. Banyak faktor yang menyebabkan kita
mengalami kerugian, misalnya adanya kecelakaan kebakaran, adanya perusakan oleh
saingan bisnis kita, dan lain-lain. Dengan menjaga relasi, usaha kita ada
kemungkinan untuk bangkit kembali. Jadi dalam hal ini modal tentu saja bukanlah
hal yang paling utama.
Jika kamu ingin memulai usaha, maka
banyak ‘jalan menuju roma’ agar bisnis yang kamu inginkan benar-benar dapat
terwujud. Secara umum beberapa bentuk bisnis dapat dibedakan menjadi:
- Bisnis perorangan
Bisnis perorangan adalah bisnis yang kepemilikannya oleh perorangan.
Bisnis ini benar-benar tergantung dari pemiliknya. Pemilik perusahaan mempunyai
tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap perusahaannya. Jika seorang
pemegang perusahaan mengalami kerugian, maka dialah yang akan menanggung
seluruh beban kerugian perusahaan. Bisnis ini biasanya dijalankan oleh para
pemegang perusahaan menengah ke bawah, misalnya para pedagang di kios-kios,
warung tradisional, pedagang eceran dan lain-lain. Karena tidak terikat oleh
siapapun, pemilik perusahaan benar-benar membuat konsep perusahaan oleh
dirinya. Kelebihan dari perusahaan ini yaitu pendapatan langsung diterima tanpa
adanya hasil bagi keuntungan. Baca: Peluang Bisnis Hp, Usaha Rental Film CVD/DVD untuk Bioskop Rumah, Tip Usaha Taman Bacaan, Distro, Usaha Remaja Modern yang Kreatif.
Usaha Rental FiIm VCD/DVD untuk Bioskop Rumah
Persekutuan adalah bentuk perusahaan dimana usaha tersebut dijalankan
oleh beberapa orang untuk mendapatkan pendapatan. Dalam perusahaan ini, ada
pembagian keuntungan, namun tiap anggota perusahaan masih mempunyai hak yang
tidak terbats terhadap persahaan. Perusahaan ini dikenal dengan perusahaan
komanditer dan firma.
- Perseroan
Perseroan adalah perusahaan yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa
orang dan diawasi oleh dewan direktur. Dalam perusahaan ini setiap pemilik
mempunyai tanggung jawab yang terbatas terhadap perusahaan.
- Koperasi
Koperasi merupakan perusahaan yang dihimpun dari anggota-anggotanya
dengan badan hukum koperasi. Koperasi didirikan untuk mensejahterkan anggotanya
yaitu dengan menjadi anggota koperasi, maka biasanya dana dari koperasi
tersebut dapat dimanfaatkan oleh anggotanya dengan sejumlah ketentuan yang
harus dipatuhi.
Beberapa bentuk bisnis tersebut
dapat kita jadikan acuan untuk menjalankan bisnis. Misalnya jika kamu belum
kuat untuk membuat bisnis yang mengkamulkan modal, maka cara lain adalah dengan
menjalankan beberapa pilihan bisnis yang tidak terlalu membutuhkan modal
misalnya jasa.
- Apakah ada jiwa bisnis?
Selain modal,
masalah yang selalu menghantui calon pebisnis adalah kurangnya percaya diri.
Dalam jiwa calon pebisnis selalu ada ketakutan untuk melakukan bisnis. Sebelum
menginjak pada bahasan tentang adanya jiwa bisnis, marilah kita cermati
perkembangan diri kita. Manusia awalnya lahir ke dunia sebagai bayi kemudian
anak-anak, dewasa, dan tua. Pertanyaannya apakah ada manusia yang begitu lahir
ke dunia langsung dewasa atau tua. Jawabannya tentu “tidak”. Cobalah kamu
bayangkan apakah pada masa bayi kamu bisa melakukan bisnis? Jawabannya tentu
“tidak” pula. Inilah yang dimaksud dengan “ apakah saya mempunyai jiwa bisnis?”
Manusia hidup sebagai suatu
rangkaian proses, di dalamnya termasuk proses inteletual, cara pandang, dan
pengalaman. Artinya jiwa bisnis tidaklah datang dengan begitu saja. Jiwa bisnis
akan hadir ketika kita sering bersentuhan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
bisnis, sehingga timbul sebagai pengalaman dan keinginan yang kuat untuk
menjadi pebisnis yang handal. Jika sudah demikian, maka apa yang ia lakukan
adalah benar-benar menggeluti dunia bisnis dengan sungguh-sungguh.
Saat kita melihat seseorang yang berhasil di bidang bisnis, seringkali berkata “ pantas saja mereka sukses, karena mereka mempunyai jiwa bisnis”. Saat ini yang harus kita buang jauh-jauh adalah upaya pembenaran yang sesungguhnya tidak beralasan. Tetapi mengapa kita tidak berfikir “mengapa saya tidak bisa berbisnis? Padahal kita sama-sama manusia.”
Saat kita melihat seseorang yang berhasil di bidang bisnis, seringkali berkata “ pantas saja mereka sukses, karena mereka mempunyai jiwa bisnis”. Saat ini yang harus kita buang jauh-jauh adalah upaya pembenaran yang sesungguhnya tidak beralasan. Tetapi mengapa kita tidak berfikir “mengapa saya tidak bisa berbisnis? Padahal kita sama-sama manusia.”
- Bisnis menjadi gengsi
Selain modal,
permasalahan yang dihadapai calon pebisnis adalah masalah cara pandang. Banyak
para remaja yang memandang bahwa melakukan bisnis pada tahap awal adalah
sesuatu yang memalukan. Misalnya ada seorang yang berniat untuk belajar
berbisnis dengan usaha kecil-kecilan atau eceran. Teman-teman sebayanya bukan
memberi dorongan atau simpati dengan apa yang dilakukannya, kebanyakan justru
mengolok-oloknya. Orang yang tidak mempunyai keteguhan dalam berbisnis jika
dihadapkan pada permasalahan ini justru akan menjadi trauma untuk memulai
menjadi seorang pebisnis. Jika sudah demikian, biasanya orang tersebut akan
senantiasa merasa gengsi untuk memulai usaha secara kecil-kecilan.
Inilah salah satu penomena yang
harus kita jauhi. Kita harus berpegang pada pernyataan “ biarlah ajing
bergonggong, kafilah tetap berlalu” yang artinya biarlah orang berkata apa
tentang yang kita kerjakan. Sepanjang yang kita kerjakan bersifat positif,
mengapa kita malu atau gengsi untuk melakukan usaha. Tanyalah pada dirimu
apakah orang lain akan menolong kita ketika kita tidak mempunyai penghasilan.
Sebaliknya tanya pula pada dirimu apa yang akan kamu kerjakan jika kamu dapat
mencapai suatu kesuksesan. Jawabannya adalah kita semua dapat membantu siapa
saja yang kita cintai, keluarga, bahkan tehadap orang lain.
Jelaslah bahwa bisnis bukanlah
sesuatu yang memalukan, tetapi bisnis akan mendorong kita untuk meraih gengsi
yang baik di mata keluarga, lingkungan, dan sebagainya. Untuk itu diperlukan
pemahaman tentang bisnis itu sendiri agar kamu lebih fokus pada apa yang ingin
kamu kerjakan—jika ingin menjadi pebisnis.
Dalam berbisnis, tentu saja harus
mempunyai keyakinan akan suatu kesuksesan sekaligus harus berani menanggung
resiko jika terjadi permasalahan. Intinya adalah segala sesuatu harus
benar-benar diperhitungkan dengan saksana, supaya kesalahan-kesalahan dapat
dihindari dengan lapang dada, berpikir, dan tidak mudah menyerah.
0 komentar:
Post a Comment