Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Yang Muda Sukses Mandiri


Kesuksesan adalah dambaan setiap orang. Banyak orang yang bekerja tanpa mengenal lelah dikarenakan ingin mencapai kesuksesan. Dalam bidang bisnis sukses berarti berhasil melakukan sebuah usaha dengan meraup untung sebanyak-banyaknya. Orang yang sukses dalam berbisnis cenderung disamakan dengan seorang pahlawan, baik untuk dirinya ataupun untuk keluarganya.
 Dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini kita sering mendengar kabar tentang keberhasilan seorang kepala rumah tangga dalam berbisnis. Hal tersebut dapat ditandai dengan kehidupan yang super mewah yang dilakukan oleh anak-anaknya. Penggunaan barang elektronik, mobil yang canggih, perhiasan ikut meramaikan kemegahan sang pahlawan. Namun adapula cerita lain yang sangat memilukan, yakni keberhasilan seorang kepala rumah tangga hanya bertahan beberapa saat dikarenakan perlakukan anak-anaknya yang berlebihan dalam menikmati kesuksesan ayahnya.
 Persoalah tersebut tentu menjadi sebuah renungan bagi sebagian orang yang peka dan berpikir, memahami mengapa hal tersebut dapat terjadi. Entah siapa yang menjadi penyebabnya. Apakah anak tersebut atau justru orang tua mereka yang tidak memberikan bimbingan kepada anaknya. Terlepas dari permasalahan tersebut yang harus kita pikirkan adalah mampukan kita menjadi orang yang mandiri di usia yang remaja ini? Pertanyaan tersebut tentu sangat sulit untuk dijawab, tetapi  marilah kita pahami permasalahan-permasalah tersebut dengan segudang rencana-rencana.
  1. Masa Remaja Adalah Modal untuk Berbisnis
Masa remaja adalah masa yang paling indah. Begitulah sebagian orang berpendapat, karena pada masa ini biasanya seseorang belum begitu memikirkan berbagai persoalan hidup. Pada masa ini orang cenderung ingin mengeluarkan semua keinginannya sebagai suatu penjajakan.
Jika waktu tidak bisa diputar kembali, maka itulah yang menyebabkan sebagian orang berpikir untuk menikmati masa remaja sepuasnya. Kita dapat mencermati beberapa kasus khususnya permasalahan remaja, misalnya kasus narkoba, pergaulan bebas, perkelahian pelajar, geng motor, dan sebagainya. Namun demikian, banyak pula orang yang memasuki tahap ini dengan segudang rencana, bahkan banyak di antara mereka yang sudah ‘sukses’. Sukses di sini tentu saja sukses dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang usaha. Banyak para remaja yang telah menjadi jutawan, sehingga pada masa dewasa mereka menikmati hasil dari jerih payah tersebut. Lalu pertanyaannya adalah apakah kamu mempunyai rencana pada masa remaja ini?
            Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang tidak perlu jawaban. Akan tetapi jawaban yang sesungguhnya adalah ‘action’ atau bergerak untuk mempersiapkan diri melangkah. Segeralah mempersiapkan catatan dan jadwal-jadwal yang jelas, yang menurut kamu penting. Ingat! Sekarang saatnya untuk melangkah sebelum kamu ketinggalan oleh usia, waktu, dan sebagainya.
            Saat ini, dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat menyebabkan perubahan sistem yang sangat cepat pula. Misalnya, dahulu orang membutuhkan kuda untuk transportasi, saat ini orang lebih memilih sepeda motor atau mobil untuk melakukan perjalanan. Dari kasus tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan dan pola pikir setiap orang akan selalu berkembang untuk menjadi lebih maju. Hal tersebutlah yang harus kita sadari, sebab perkembangan cara pikir tersebut sesungguhnya akan menjadi perkembangan masal. Jika kita ketinggalan, maka apa yang akan terjadi?
            Bayaknya pengangguran menunjukkan bahwa sesungguhnya kita hidup dalam persaingan. Apakah kamu diam, atau bergerak ‘roda waktu’ akan senatiasa berputar dan pantang untuk mundur. Sehinga siapapun yang tidak siap untuk bergerak, maka dialah yang akan tergusur oleh sistem itu sendiri. Jawaban yang pasti dari pertanyaan di atas adalah masa remaja harus ‘ditundukkan’.
             Bagi sebagian orang yang berpikir, masa remaja sebetulnya merupakan modal yang sangat mahal. Salah satu modal utama pada masa remaja adalah kesehatan yang masih prima. Secara biologis pada masa remaja manusia mengalami pengembangan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Sehingga memasuki masa remaja kesehatan seseorang cenderung lebih prima daripada masa kanak-kanak ataupun dewasa. Modal kesehatan inilah yang banyak digunakan oleh sebagian remaja untuk merintis berbagai kegiatan usaha atau bisnis. Ya berbisnis dari mulai remaja.
            Bisnis merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen. Dalam hal berbisnis tidaklah selamanya orang mendapatkan keuntungan. Kadang-kadang kita pun mendapatkan kerugian bahkan kebangkrutan. Dengan modal usia yang masih remaja, maka kegagalan pada masa remaja justru dapat dijadikan sebagai pelajaran agar lebih terlatih untuk terus mengembangkan bisnis tersebut. Jadi masa remaja adalah modal dimana kita benar-benar dilatih untuk menjadi seorang pebisnis yang handal.
           
  1. Modal bukan segalanya
Ketika akan melakukan bisnis, kadang-kadang kita bingung untuk memulainya, terutama untuk masalah modal. Seorang pebisnis yang handal biasanya mulai merintis bisnisnya dengan usaha yang kecil, bahkan sama sekali dari nol. Sekalipun seseorang itu telah menjadi miliuner, maka mereka biasanya tidak langsung menyalurkan seluruh dananya untuk berbisnis. Mereka selalu melihat peluang-peluangnya untuk mengembangkan usaha tersebut. Jika terjadi musibah orang tersebut tidak akan benar-benar rugi.
            Mempunyai modal memang sangat penting. Akan tetapi hal yang paling penting sebenarnya bukanlah modal. Modal yang paling utama yaitu memupuk nama baik hubungan-hubungan yang telah terjalin.       
Jika seseorang dalam usaha bisnisnya mengalami kegagalan, maka modal kitalah yang akan hancur. Akan tetapi seorang pebisnis masih bisa mengembangkan bisnisnya dengan membangun kembali relasi yang terjaga. Kegagalan suatu bisnis tidak hanya karena kekurangan modal. Banyak faktor yang menyebabkan kita mengalami kerugian, misalnya adanya kecelakaan kebakaran, adanya perusakan oleh saingan bisnis kita, dan lain-lain. Dengan menjaga relasi, usaha kita ada kemungkinan untuk bangkit kembali. Jadi dalam hal ini modal tentu saja bukanlah hal yang paling utama.
            Jika kamu ingin memulai usaha, maka banyak ‘jalan menuju roma’ agar bisnis yang kamu inginkan benar-benar dapat terwujud. Secara umum beberapa bentuk bisnis dapat dibedakan menjadi:
  1. Bisnis perorangan
Bisnis perorangan adalah bisnis yang kepemilikannya oleh perorangan. Bisnis ini benar-benar tergantung dari pemiliknya. Pemilik perusahaan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap perusahaannya. Jika seorang pemegang perusahaan mengalami kerugian, maka dialah yang akan menanggung seluruh beban kerugian perusahaan. Bisnis ini biasanya dijalankan oleh para pemegang perusahaan menengah ke bawah, misalnya para pedagang di kios-kios, warung tradisional, pedagang eceran dan lain-lain. Karena tidak terikat oleh siapapun, pemilik perusahaan benar-benar membuat konsep perusahaan oleh dirinya. Kelebihan dari perusahaan ini yaitu pendapatan langsung diterima tanpa adanya hasil bagi keuntungan. Baca: Peluang Bisnis Hp, Usaha Rental Film CVD/DVD untuk Bioskop Rumah, Tip Usaha Taman Bacaan, Distro,  Usaha Remaja Modern yang Kreatif.
Usaha Rental FiIm VCD/DVD untuk Bioskop Rumah
  1. Persekutuan
Persekutuan adalah bentuk perusahaan dimana usaha tersebut dijalankan oleh beberapa orang untuk mendapatkan pendapatan. Dalam perusahaan ini, ada pembagian keuntungan, namun tiap anggota perusahaan masih mempunyai hak yang tidak terbats terhadap persahaan. Perusahaan ini dikenal dengan perusahaan komanditer dan firma.
  1. Perseroan
Perseroan adalah perusahaan yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Dalam perusahaan ini setiap pemilik mempunyai tanggung jawab yang terbatas terhadap perusahaan.
  1. Koperasi
Koperasi merupakan perusahaan yang dihimpun dari anggota-anggotanya dengan badan hukum koperasi. Koperasi didirikan untuk mensejahterkan anggotanya yaitu dengan menjadi anggota koperasi, maka biasanya dana dari koperasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh anggotanya dengan sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi.
            Beberapa bentuk bisnis tersebut dapat kita jadikan acuan untuk menjalankan bisnis. Misalnya jika kamu belum kuat untuk membuat bisnis yang mengkamulkan modal, maka cara lain adalah dengan menjalankan beberapa pilihan bisnis yang tidak terlalu membutuhkan modal misalnya jasa.
 
  1. Apakah ada jiwa bisnis?
Selain modal, masalah yang selalu menghantui calon pebisnis adalah kurangnya percaya diri. Dalam jiwa calon pebisnis selalu ada ketakutan untuk melakukan bisnis. Sebelum menginjak pada bahasan tentang adanya jiwa bisnis, marilah kita cermati perkembangan diri kita. Manusia awalnya lahir ke dunia sebagai bayi kemudian anak-anak, dewasa, dan tua. Pertanyaannya apakah ada manusia yang begitu lahir ke dunia langsung dewasa atau tua. Jawabannya tentu “tidak”. Cobalah kamu bayangkan apakah pada masa bayi kamu bisa melakukan bisnis? Jawabannya tentu “tidak” pula. Inilah yang dimaksud dengan “ apakah saya mempunyai jiwa bisnis?”
            Manusia hidup sebagai suatu rangkaian proses, di dalamnya termasuk proses inteletual, cara pandang, dan pengalaman. Artinya jiwa bisnis tidaklah datang dengan begitu saja. Jiwa bisnis akan hadir ketika kita sering bersentuhan dengan hal-hal yang berkaitan dengan bisnis, sehingga timbul sebagai pengalaman dan keinginan yang kuat untuk menjadi pebisnis yang handal. Jika sudah demikian, maka apa yang ia lakukan adalah benar-benar menggeluti dunia bisnis dengan sungguh-sungguh. 
          Saat kita melihat seseorang yang berhasil di bidang bisnis, seringkali berkata “ pantas saja mereka sukses, karena mereka mempunyai jiwa bisnis”. Saat ini yang harus kita buang jauh-jauh adalah upaya pembenaran yang sesungguhnya tidak beralasan. Tetapi mengapa kita tidak berfikir “mengapa saya tidak bisa berbisnis? Padahal kita sama-sama manusia.”
 
  1. Bisnis menjadi gengsi
Selain modal, permasalahan yang dihadapai calon pebisnis adalah masalah cara pandang. Banyak para remaja yang memandang bahwa melakukan bisnis pada tahap awal adalah sesuatu yang memalukan. Misalnya ada seorang yang berniat untuk belajar berbisnis dengan usaha kecil-kecilan atau eceran. Teman-teman sebayanya bukan memberi dorongan atau simpati dengan apa yang dilakukannya, kebanyakan justru mengolok-oloknya. Orang yang tidak mempunyai keteguhan dalam berbisnis jika dihadapkan pada permasalahan ini justru akan menjadi trauma untuk memulai menjadi seorang pebisnis. Jika sudah demikian, biasanya orang tersebut akan senantiasa merasa gengsi untuk memulai usaha secara kecil-kecilan.
            Inilah salah satu penomena yang harus kita jauhi. Kita harus berpegang pada pernyataan “ biarlah ajing bergonggong, kafilah tetap berlalu” yang artinya biarlah orang berkata apa tentang yang kita kerjakan. Sepanjang yang kita kerjakan bersifat positif, mengapa kita malu atau gengsi untuk melakukan usaha. Tanyalah pada dirimu apakah orang lain akan menolong kita ketika kita tidak mempunyai penghasilan. Sebaliknya tanya pula pada dirimu apa yang akan kamu kerjakan jika kamu dapat mencapai suatu kesuksesan. Jawabannya adalah kita semua dapat membantu siapa saja yang kita cintai, keluarga, bahkan tehadap orang lain.
             Jelaslah bahwa bisnis bukanlah sesuatu yang memalukan, tetapi bisnis akan mendorong kita untuk meraih gengsi yang baik di mata keluarga, lingkungan, dan sebagainya. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang bisnis itu sendiri agar kamu lebih fokus pada apa yang ingin kamu kerjakan—jika ingin menjadi pebisnis.
            Dalam berbisnis, tentu saja harus mempunyai keyakinan akan suatu kesuksesan sekaligus harus berani menanggung resiko jika terjadi permasalahan. Intinya adalah segala sesuatu harus benar-benar diperhitungkan dengan saksana, supaya kesalahan-kesalahan dapat dihindari dengan lapang dada, berpikir, dan tidak mudah menyerah.

0 komentar:

Post a Comment

Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot